Kanda Pat

Tuntunan Meditasi Kanda Pat

     Mendapatkan kekuatan gaib yang terdapat dalam himpunan buku Kanda Pat seseorang harus mendapatkan penugrahan dari Dewa Siwa ( Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa ), Dewi Durga, Hyang Saraswati, serta Para Sesepuh Perguruan Seruling Dewata, permohonan panugrahan ini harus dilakukan oleh salah seorang sesepuh yang memiliki garis Perguruan yang murni dalam Parampara Paiketan Paguron Suling Dewata agar mendapatkan kesidhian dalam melaksanakan meditasinya, karena Para Sesepuh Paiketan Paguron Suling Dewata pada jaman dahulu mendapatkan tuntunan Meditasi Kanda Pat dari Dewa Siwa ( Hyang Widhi ) serta mendapatkan panugrahan teori Kanda Pat yang terdapat dalam 18 Kanda Pat dari Tuhan sebagai Dewi Durga serta mendapatkan bimbingan secara langsung dalam pelaksanaan meditasi kanda Pat dari Hyang Saraswati . Para siswa pada generasi berikutnya yang melakukan Meditasi Kanda Pat harus mendapat panugrahan , tuntunan dan perlindungan serta panyupatan dari Para Sesepuh Perguruan Seruling Dewata agar medapatkan keberhasilan salam melakukannya , ( disadur dari buku serial Kanda Pat , Meditasi MaduKama , ditulis oleh sesepuh Generasi IX, Ki Nantra ) Tuntunan meditasi Kanda Pat mempelajari 18 Kanda Pat, dan 55 bentuk meditasi ), tuntunan meditasi Kanda Pat didirikan di Desa Kukuh, Kerambitan, Bali, tanggal Februari 2004 ).

     Bali yang merupakan salah satu pusat spiritual dunia, berbagai aliran spiritual dan kebathinan tumbuh dan berkembang di pulau Dewata ini. Salah satunya adalah Kanda Pat, yang merupakan ilmu kebathinan khas Bali yang didalamnya menguraikan tentang berbagai teori tentang kehidupan manusia dari awal sampai akhir kehidupannya serta berbagai kekuatan yang diberkahi Dewa untuk melindungi manusia dari berbagai macam gangguan. Hampir semua dukun , balean, dalang, pemangku dan lain lain, mendapatkan kekuatan bathinnya dari hasil berlatih ilmu yang bersumber dari Kanda Pat. Namun sebagian dari mereka sangat jarang yang mengetahui tentang asal usul Kanda Pat tersebut. Kalaupun tahu hanyalah sepenggal sepenggal dan biasanya mengatakan bahwa Kanda Pat merupakan warisan peninggalan leluhurnya yang sakti mandraguna.

Pada umunya masyarakat di Bali mengenal 4 macam Kanda Pat yaitu :

  1. Kanda Pat Butha,
  2. Kanda Pat Rare,
  3. Kanda Pat Sari,
  4. Kanda Pat Dewa.

     Ada pula sebuah aliran kepercayaan yang sangat terkenal di Bali yang anggotannya hampir menyebar di seluruh Indonesia yaitu Perguruan Sapta Kanda Pat Dharma Murti yang menyebut ilmunya bersumber dari 7 ( tujuh ) Kanda Pat menyebutkan ada 7 macam Kanda Pat yaitu :

  1. Kanda Pat Butha,
  2. Kanda Pat Rare,
  3. Kanda Pat Nyama,
  4. Kanda Pat Dewa,
  5. Kanda Pat Subiksa,
  6. Kanda Pat Sari ,
  7. Kanda Pat Moksa ( menurut majalah Bianglala edisi I ( mutiara spiritual Bali ), Perguruan Sapta Kanda Pat Dharma Murti )

    Sementara itu menurut Parampara dalam Perguruan Seruling Dewata mengenal 18 Kanda Pat , adapun ke 18 Kanda Pat tersebut adalah :

  1. Kanda Pat Madu Kama ,
  2. Kanda Pat Butha,
  3. Kanda Pat Rare,
  4. Kanda Pat Sari,
  5. Kanda Pat Nyama,
  6. Kanda Pat Manusa Prakerti,
  7. Kanda Pat Muka,
  8. Kanda Pat Pengarada,
  9. Kanda Pat Krakah,
  10. Kanda Pat Presanak,
  11. Kanda Pat Madu Pemurtian ,
  12. Kanda Pat Keputusan,
  13. Kanda Pat Pasuk Wetu,
  14. Kanda Pat Subiksa ,
  15. Kanda Pat Suksma,
  16. Kanda Pat Moksa,
  17. Kanda Pat Dewa,
  18. Kanda Pat Tanpa Sastra.

( informasi selanjutnya silahkan hubungi Pesraman Seruling Dewata agar mendapat penjelasan lebih rinci mengenai Kanda Pat )

     Adapun ke 18 ( delapan belas ) Kanda Pat ini diperoleh dari usaha semadhi yang dilakukan olah 21 orang yogi dari Perguruan Seruling Dewata yang di perintahkan langsung oleh sesepuh Generasi II , Ki Mudra sekitar saka warsa 796 , adapun ke 21 ( dua puluh satu ) yogi namanya disebutkan dibawah ini , adapun tujuan ke 18 Yogi ini melakukan meditasi selama 18 hari tanpa makan dan minum adalah untuk mendapatkan rahasia serta kekuatan gaib agar bisa mengimbangi serta mengalahkan Sekta Durga dan Bairawa yang telah berkembang di masyarakat Bali Dwipa saat itu yang hampir semuanya bersifat merusak dan negatif.

Akhirnya setelah melakukan meditasi yang khusyuk , tekun tahan terhadap godaan , serta melihat kesungguhan hati semua Yogi tersebut, mereka semuanya akhirnya mendapatkan anugrah oleh Betari Durga serta Dewa Siwa , Para Yogi (18 orang) yang mendapatkan penugrahan dari Betari Durga maupun Betara Siwa (3 orang) setelah melakukan meditasi dan semadhi selama 108 hari agar mendapatkan rahasia kekuatan bathin yang mampu menanggulangi kekuatan sesat para penganut Sekte Durga dan Sekte Bairawa yang saat itu berkembang sangat pesat di Bali Dwipa , adapun para Yogi Paiketan Paguron Suling Dewata yang mendapatkan penganugrahan Kanda Pat dari Betari Durga adalah sebagai berikut :

  1. Ki Dangka ( Kanda Pat Madu Kama ),
  2. Ki Umbalan (Kanda Pat Butha ),
  3. Ki Sadra ( Kanda Pat Rare ),
  4. Ki Bakas ( Kanda Pat Sari ),
  5. Ki Teleng ( Kanda Pat Nyama ),
  6. Ki Juntal ( Kanda Pat Manusa Prakerti ),
  7. Ki Wirat ( Kanda Pat Muka ),
  8. Ki Manggal ( Kanda Pat Pengaradan ),
  9. Ki Wirada ( Kanda Pat Krakah ),
  10. Ki Reka ( Kanda Pat Presanak ),
  11. Ki Dangki ( Kanda Pat Madu Pemurtian ),
  12. Ki Biksa ( Kanda Pat Keputusan ),
  13. Ki Ruga ( Kanda Pat Pasuk Wetu ),
  14. Ki Manot ( Kanda Pat Subiksa ),
  15. Ki Darja ( Kanda Pat Suksma ),
  16. Ki Bergu ( Kanda Pat Moksa ),
  17. Ki Jaka (Kanda Pat Dewa ),
  18. Ki Canging ( Kanda Pat Tanpa Sastra ).

Kadang kadang satu Kanda Pat memiliki beberapa nama yang berbeda namun isinya sama. Kanda Pat ini berisikan berbagai teori tentang kehidupan manusia dari awal kehidupan sampai akhir kehidupan serta berbagai kekuatan yang di berkahi Dewa untuk melindungi diri dari berbagai gangguan.

 Ke 18 (delapan belas yogi ini di diksa atau di inisiasi oleh Betari Durga) , sementara untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan seperti misalnya menyalah gunakan ajaran Kanda Pat yang telah diturunkan oleh Betari Durga, akhirnya Betara Siwa segera memberikan Panugrahan kepada 3 orang Yogi lainnya yaitu :

  1. Ki Bagus,
  2. Ki Meranggi,
  3. Ki Bantiran.

Mereka di berikan “Tuntunan Samadhi Kanda Pat”, untuk menuntun orang yang mempelajari Kanda Pat agar tidak salah jalan serta salah arah. jadi tentang Kanda Pat kelengkapannya ada “Teori Kanda Pat” sebanyak 18 macam Kanda Pat yang diturunkan oleh Betari Durga dan ada “Tuntunan Samadhi Kanda Pat”, yang diturunkan oleh Betara Siwa yang berisikan pedoman, panduan , tata cara berlatih Kanda Pat agar tidak ” Sesat ” dan ” Salah Arah ” .

Sementara ada tiga Yogi yang mendapatkan penganugrahan Tuntunan Semadhi Kanda Pat dari Hyang Siwa adalah sebagai berikut :

  1. Ki Bagus,
  2. Ki Meranggi dan
  3. Ki Bantiran.

Tinggalkan komentar